Monday, August 18, 2014

Puisi : Menanti Karma


Lamunan ini terus bergulir,
Tak kan terhentikan..

Lamunan ini terus saja mengusikku,
Mengusik jelas dipikiranku..

Hampa terasa dalam hatiku..

Aku mabuk,
Mabuk...
Sangat Mabuk..

Cinta yang tak terbaca,
Membuatku tak menentu...

Kau yang ku cinta,
Sama sekali tak mencintaiku..

Kau yang ku cinta,
Hanya memanfaatkanku...

Kau membuangku,
membuang cintaku...

Kau mengusirku,
Mengusir jauh cintaku...

Harapan cintaku,
Kau bunuh hingga mati...

Kini,
Hanya ada dendam yang membara...

Dendam yang menusuk dihati..

Dendam menghujat..

Matilah,
Matilah cintamu dalam hatiku...

Tak usah banyak berharap...

Tak kan ku beri hatiku untukmu lagi...

Sampai kau berlutut seperti pengemis,
Sampai kau menelan luka-luka ku,
Sampai...

Tuhan amounilah dosaku,
Ampunilah niat buruk ku ini..

Hanya semata dendamku padanya...

Ku hanya ingin dia merasakan luka hatiku...

Dan karma akan membalasnya..

Ku menanti karma untuknya..

Ucapanku adalah cermin pikiranku,
Ucapanku adalah pantulan dari dalamku,
Ucapanku adalah doaku..

Maafkan aku Tuhan,
Mohon ampun atas dosaku...

Dan,
Karma akan cepat datangnya..

3 comments:

  1. Mak love .... jgn marah lagi y #eh
    Hihihiii...

    Kupikir akan disuguhi fiksi sprti cerpen ternyata mak love berpuisi ��

    ReplyDelete
    Replies
    1. Melihat dirimu suka berpuisi jadi aku menyuguhkannya dengan berpuisi juga... wkwkwkwkwk... Marah? Apakah diriku pernah marah? #eh muach..

      Delete