Wednesday, May 6, 2015

Puisi: Mencintaiku Lagi


Kau cahayaku,

Kau malamku,

Kau warna darahku,

Kau obat penawar sakitku,

Kau satu-satunya seseorang yang ingin ku sentuh..

Tak pernah tahu,
Kenapa ini bisa berarti begitu banyak,
Sangat banyak...

Kau takut,
Ku tak perduli..

Ku belum pernah begitu tinggi..

Ku ikuti kegelapan ini,
Membiarkan kau melewati semua ini..

Kau dapat melihat duniaku..

Kau ku bawa di kehidupanku,
Untuk merasakan kehidupanku..

Kau mencintaiku,
Seperti yang kau lakukan dulu..

Kau menyentuhku,
Seperti yang kau lakukan dulu..

Sekarang,
Apa yang kau tunggu?

Menunggu semuanya memudar?
Memudar sangat dalam,
Ya, memudar...

Tahu kah kau..
Hanya kau yang dapat mengatur hatiku terbakar,
Terbakar...

Ya, aku akan membiarkannya,
Dan mengatur kecepatannya...

Saat ini ku tak bisa berpikir jernih,
Kepalaku berputar dan tak bisa melihat jelas lagi..

Apa yang kamu tunggu?

Akan kah kau mencintaiku?

Mencintaiku,
Seperti yang kau lakukan dulu..

3 comments:

  1. Kau yang mencintaiku dulu... dan kau yang mencintaiku kini. Sejatinya tak pernah pudar meski waktu terus bergerak...
    Lalu bagaimana kini ? Haruskah kita jalani, cinta hasrat dan segala yang terasa di dalam dada...
    Yang mengendap tak juga lenyap.

    Kau yang mencintaiku dulu, dan yang masih mencintaiku kini...
    Sampai dimana akan kita bawa, rasa yang menyala didalam jiwa.

    Kau yang mencintaimu dulu dan kini...dan aku yang mencintaimu nanti, ketika keadaan berpihak. Dan cinta hadir didalam dada...

    *puisimu malam ini menikam ke dalam jiwa, larut... menghadirkan ilusi yg tajam tentang seseorang *_*

    ReplyDelete
    Replies
    1. siapakah itu neng kepoin akh.. wkwkwkwwk.. muach..

      Delete
  2. Mak kenapa? sedikah? Peyukk....

    ReplyDelete