"Yuk!"
"Ke mana?"
"Kita ketemuan...."
"Mau ngapain?"
"Yaaa..., nonton..., makan...."
"Ah, terlalu mainstream...."
"Lah... abis mau ngapain dong..., masa aku mau ngajak kamu manjat tiang listrik... hehehe...."
Entah sudah tak terhitung berapa kali aku mengajak kamu untuk bertemu. Melanjutkan hubungan kita untuk semakin jauh. Mencintai dengan nyata.
Hingga pada suatu hari ketika aku mengadakan sebuah kegiatan "Membuka Tabir Kerusuhan '98", kamu mengatakan akan datang.
"Aku di luar, kamu keluar dong," isi pesanmu kubaca.
Aku segera keluar ruangan dan melihat sosokmu malu-malu seakan kamu tidak ingin terlihat hadir di sini, tapi minatmu kuat untuk mengikuti kegiatan ini.
***
"Ingin kuceritakan sesuatu..., yang tak pernah kuceritakan pada siapapun juga," ujarmu sambil mengaduk-aduk nasi goreng yang belum juga kau makan.
Bulan tertutup awan setengah. Tadi baru saja hujan reda. Angin malam berhembus mengajak para penghuni bumi untuk segera mencari kehangatan di peraduan. Di bahu pedestrian depan taman Menteng kamu pun mulai berkisah.
No comments:
Post a Comment