Monday, July 27, 2015

Rindu Datang Terlambat #Part 1


Jam berapa pesawatmu kan mendarat besok?

10.30... Kamu jemput aku kan?

Iya.

Usai telpon, Key bergegas menyelesaikan packingan untuk keberangkatannya besok. Tidak banyak yang Key bawa untuk kepergiannya besok, hanya pakaian yang cukup untuk 3 hari saja. Key memang orang yang sangat simple dan sangat praktis, saat berpergian Key hanya menyiapkan perlengkapan seadanya. Kepergian Key ini memang karena pekerjaannya. Dan kebetulan kota yang ditujunya itu tempat dimana kekasihnya tinggal.

***

Bye Jakarta..

Welcome Lubuk Linggau..

Tepat pukul 10.30 pesawat ini mendarat nyaris sempurna.

"Key, kamu dah sampai ya? Bentar aku parkir dulu."

"Iya, baru aja sampai nich, masih dipesawat bentar aku turun. Dah gak sabar ketemu sama kamu. Kangen kamu banget ;)."

Key dengan santai menuruni pesawat, seolah sudah kenal betul kota yang dia singgah ini. Setelah sampai pintu keluar Key langsung melihat sosok pria yang tak asing buatnya, yang selama ini dirindukannya.

"Oh ternyata Linggau segini aja nih."

"Met datang Key di kota kelahiranku." Sapa Surya kepada Key dengan senyumannya yang khas itu.

Key pun tersipu malu tanpa satu kata pun. Bergegas Key mengikuti Surya dari belakang untuk menuju parkiran.

"Kay, langsung kerumah aja ya biar ku kenalin sama emak dan ayuk ku."

"Idih aku laper mau makan dulu. Perutku dah keroncongan nih, kamu tega ya membuatku kelaparan seperti ini."

"Kan makan di rumahku bisa. Kamu mau makan apa sih, mending kita makab di rumahku aja yuk."

"Gak akh malu. Masa baru datang dan kenal sama keluargamu lansung minta makan. Heheheheh"

"Kamu mah ada ada aja Key."

Tangan Surya mengacak-acak rambut Key yang pendek itu. Sambil menyetir Surya tetap saja masih jail seperti dulu. Maklum mereka sudah setahun tidak berjumpa. Terlihat begitu terasa jelas getaran rindu yang mereka buat.

Key menikmati perjalanan dari bandara ini, masih terlihat nampak asri dan asli. Hutan dan bukit nampak jelas indah dimata Key, dan sesekali key pun meminta surya untuk memberhentikan mobilnya untuk mengambil gambar pemandangan yang indah ini.

"Key, kamu tinggal di rumahku ya, emak pasti senang."

"Gak akh, biar aku nginap di hotel aja".

"Hotel di sini gak ada yang bagus, kecil mana mau kamu tinggal di hotel sini".

"Kamu ini kaya baru kenal aku kemarin aja. Mana pernah peduli aku sama hotelnya yang  kecil atau apalah, yang penting aku bisa tidur sejenak dan bersih-bersih diri aja sudah cukup ko buatku. Tapi jangan tinggal di rumahmu ya, aku di hotel aja karena aku gak mau ngerepotin keluargamu bisa mati gaya nanti aku".

"Kamu itu, bisa aja buat alasannya Key".

Surya tertawa lepas melihat tingkah laku key yang tak pernah bisa diam ini. Melihat key sibuk dengan kamera besarnya, surya pun hanya bisa tersenyum. Di balik senyuman surya itu tersimpan rasa rindu pada key kekasihnya ini.

Setelah menikmati makan di restoran pinggir jalan di kota kecil ini, surya pun mengajak key ke rumahnya untuk bertemu keluarganya di sana.

Pertemuan key dengan keluarga surya membuat hati key tak karuan dan tidak tau harus berbuat apa. Karena ini pertama kalinya key bertemu dengan emak dan kakaknya surya. Semakin dekat mobilnya melaju ke arah rumah surya semakin gugup saja perasaan key jadinya. Tapi key selalu saja bisa menyembunyikan perasaan gugupnya itu.

"Yuk turun dah sampai rumahku. Kukenalkan kamu sama emak".

Surya mengenalkan ibunya ke key. Melihat ibu surya, key pun teringat dengan almarhumah ibunya yang sudah 2 tahun meninggal. Sosok yang selama 2 tahun ini key temukan lagi pada ibu surya. Key senang melihat ibu surya yang sangat sederhana ini. Walau terkadang key tidak paham apa yang ibu surya katakan, tetap key berusaha untuk memahami bahasanya.

Tak terasa ternyata key sudah lama bercengkrama di rumah surya dengan ibunya. Sampe lupa waktu, key pun lupa mencari hotel untuknya. Hari pun semakin sore tapi kenapa key masih tetap duduk manis mendengarkan ibu surya bercerita.

***

No comments:

Post a Comment