Saturday, February 18, 2017

Cerpen : Cinta dan Kehidupan #1


Cinta dan pekerjaan.

Pekerjaan dan cinta.

Kehidupan, pekerjaan dan cinta.

Itulah kehidupan yang nyata adanya dan hari demi harinya harus saya lakukan, kamu lakukan, semua orang lakukan.

Saya Ardi, 49 tahun dan saat ini saya sudah berhenti bekerja selama 2 tahun karena belum bisa beranjak dari kesedihan panjang ini. Istri saya meninggal karena kecelakaan 2 tahun lalu dan saya sangat amat terpukul. Seharusnya saya tidak boleh seperti ini, tapi saya benar-benar merindukannya. Saat ini saya sedang mencoba untuk berusaha melanjutkan kehidupan ini.

Awalnya saya akui, berat memang melakukannya karena tetap saja saya selalu merindukannya. Dua tahun terpuruk, karir saya abaikan dan akhirnya keadaanya seperti ini. Bersyukur saya masih bisa menikmati tabungan untuk membiayai kehidupan sehari-hari dan biaya kuliah anak. Tapi mau sampai kapan saya hidup seperti ini?

Saya sadar kunci dari semuanya adalah saya harus bangkit dari keterpurukan yang terlalu lama ini. Saya harus mencari kesibukan seperti bangun pagi, mandi, sarapan, lalu keluar rumah untuk bersosialisasi dengan banyak orang serta mencari pekerjaan. Tidak mudah memang mencari pekerjaan di kota Jakarta ini, tidak bisa dijelaskan tapi itu membuat saya merasakan bagian dari sesuatu. Karena saya menyukai sesuatu yang baru dan memulainya dari awal lagi, saya siap melakukan pekerjaan apa saja.

Pagi ini saya berjalan santai keluar untuk membeli koran. Mungkin saja peruntungan ini ada di dalam koran yang baru saja saya beli. Setelah membolak balik koran, membaca berita ini dan itu akhirnya saya melihat iklan di koran ada lowongan pekerjaan. 'Dibutuhkan segera seorang supir yang mengetahui seluruh jalan di Jabodetabek langsung datang untuk interview ke PT. Artvertising Mall Epicentrum, (Epiwalk) Lt. 5, suite A 505, Jl. H. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan'. Melihat lowongan tersebut saya agak tertarik, jadi disinilah saya memulai pekerjaan baru dan memilih menjadi pelamar pekerjaan sebagai supir.

***

Diterimanya saya sebagai supir, ini menjadi semangat saya untuk bekerja kembali dan saya pun bangkit kembali.

"Permisi mbak, saya Ardi supir yang baru saja di interview dan diterima kemarin. Hari ini saya disuruh menghadap ke bu Vivi bagian administrasi."

"Oiya, tunggu sebentar. Bapak boleh duduk dulu disana."

"Oh, baik."

Tak lama menunggu akhirnya dipersilakan masuk ke bagian administrasi untuk menemui bu Vivi.

"Pak Ardi."

"Betul bu saya Ardi."

"Baik. Jadi pekerjaan bapak adalah mengantar dan menjemput bagian marketing untuk ke para client. Setiap hari bapak harus sampai di kantor jam 08.00 dan pulang 17.00, istirahat maksi 12.00-13.00. Tapi bapak bisa jadi tidak hanya mengantar atau menjemput bagian marketing saja, ada pertanyaan?"

"Sudah jelas bu."

"Apakah bapak sanggup dengan pekerjaannya?'

"Saya siap untuk bekerja." 

"Baik kalo begitu bapak langsung ke ruangan sebelah untuk foto dan membuat kartu ID perusahaan. Ini berkas-berkas bapak tolong dibawa keruangan sebelah, setelah itu bapak boleh langsung bekerja dan ini kunci mobil dan stnknya. Selamat bergabung di perusahaan ini pak."

"Baik bu. Terima kasih"

Saya pun bergegas ke ruang sebelah untuk foto dan membuat ID. Sungguh tak sabar rasanya untuk bekerja lagi. Ya memang hanya menjadi seorang supir, tidak seperti pekerjaan saya sebelumnya. Tapi saya tetap bersyukur, tidak ada salahnya kan seorang sarjana seperti saya ini menjadi supir? Bagi saya yang penting halal dan tidak menjadi beban kehidupan saya sendiri.

Hari pertama kerja saya langsung mengantar ibu Connie ke rumah ibu bos. Karena jadwal ibu bos hari ini padat jadi dokumen-dokumen penting yang akan di tanda tanganinya harus segera meluncur ke rumahnya. Untung saja rumah ibu bos tidak jauh dari kantor dan beruntung pula ibu connie masih bisa bertemu dengan ibu bos yang hari ini katanya mau pergi ke Turki.

"Pak, tunggu sebentar ya. Saya cuma drop dokumen saja. Setelah ini antarkan saya ke klien di mampang dan pejaten ya pak".

"Baik bu".

Connie adalah salah satu manager marketing di tempat saya bekerja. Tapi pekerjaannya tidak hanya sebagai manager marketing saja. Dia ini bisa mengerjakan suatu hal di luar kerjaannya alias merangkap pekerjaannya. Terkadang connie juga menjadi asisten ibu bos jika diperlukan.

Sedikit bercerita tentang perusahaan ini, PT. Artvertising adalah perusahaan di bidang konsultan public relations yang dapat membantu kliennya untuk membentuk dan mengkomunikasikan kepribadian perusahaan dan merek cocok untuk audiens target mereka. Ya mungkin bahasa kerennya itu perusahaan ini adalah agency yang menangani proyek-proyek kliennya. Perusahaan ini sudah 3 tahun berdiri dan dalam 3 tahun perusahaan ini berkembang pesat. Jadi di perusahaan ini banyak sekali pekerja kreatif yang masih muda-muda.

Pendirinya Astrid Gunawan 25 tahun mampu bersaing dengan agency-agency ternama di kota Jakarta ini. Siapa sangka ya umur 25 tahun yang masih terbilang muda bagi saya itu sudah sukses dengan karirnya.

***

"Pak, makasih ya untuk hari ini. Hari yang melelahkan."

Ucap connie padaku sambil tersenyum lemas.

"Sama-sama bu."

Pekerjaan saya hari ini berakhir dan waktunya saya pulang ke rumah untuk beristirahat. Dan pekerjaan ini adalah pekerjaan yang sungguh menantang bagi saya.

-Bersambung-



No comments:

Post a Comment