Friday, March 3, 2017

Cermin : Sahabatku, Kekasihku #2

"Babe... Yuk!"
"Kemana?"
"Kita ketemuan...."
"Mau ngapain?"
"Yaaa... nonton, makan.... Ke hotel juga boleh :)"
"Hahaha... Jemput gue pas pulang kantor ya bro..."
Entah sudah tak terhitung berapa kali Hudi mengajakku untuk bertemu. Semenjak kerjaanku beberapa bulan ini menumpuk alhasil aku tidak pernah bertemu hudi. Dan bersyukur kerjaanku sudah terselesaikan, sore ini setelah kerja aku akan bertemu hudi sambil melepas rindu kita.

Aku senang ketemu hudi, dia yang selalu melonggarkan urat-urat syarafku yang tegang ini disaat stress melanda. Didekatnya aku merasa nyaman dan damai.

"Babe, aku udah depan kantormu.. Turun dong..."
"Oke, lima menit lagi aku turun kebawah..."

Aku bergegas merapikan meja kerjaku, tak sabar rasanya untuk bertemu hudi.

"Hi babe, long time no see..."

Hudi mencium pipi kananku saat ku masuk mobilnya.

"Apa kabar bro hud? Hehehehehe.. Miss me kan???"
"Banget.. Mau pelukan sama kamu lama... Enaknya kita kemana ya?"
"Makan yuk gue laper tau.."
"Cari tempat yang sepi yah biar bisa peluk-pelukkan.."
"Wah, gak ketemu gue 3 bulan mulai kambuh sarapnya... Duasar.. Ihhhhhh.. Om hudi jangan nakal ah... Hahahahahah..."

Aku memukul pundak kiri hudi dengan gemas. Begitulah kalau kita sudah bertemu, kelakuan kita memang gitu sukanya ngusilin satu sama lain sampai kita kehabisan gaya sendiri.

Karena menghemat waktu, kita pun akhirnya menghabiskan malam ini di sebuah cafe yang tidak jauh dari kantorku bekerja. Menghabiskan malam dengan berbagi cerita dengan hudi, melepaskan rindu dengannya.

"Lo mau gak gue ceritakan sesuatu.. Sesuatu yang gak pernah gue ceritakan pada siapa pun juga.."
"Kamu memang mau cerita apa?"
"Jo berselingkuh dari gue..."

Sesaat hudi hanya terdiam saja dan tidak ada respon apa pun darinya. Akhirnya ku teruskan cerita ini kepadanya.

"Gue tau jo selingkuh sekitar 6 minggu lalu, biasalah awalnya kenalan di dunia maya. Dia itu seorang ibu satu anak, dulu gue juga berteman sama dia di dumay tapi gak tau tuh cewek ngeblock gue. Oh ini sulit bagi gue… Saat pagi itu ketika gue sedang membuat sarapan dan hp jo ada di meja dapur. Dan jo sedang membangunkan anak-anak di kamar. Dan dia dapat semua pesan itu di hp. Dan entah kenapa gue membaca semua pesan itu. Entahlah.. Gak tau.. Saat itu gue terkejut.. Gue shock dan hati ini terasa sakit... Sakit Banget.."

Hudi hanya diam sambil mengaduk-aduk kopinya itu, lalu..

"Jo tau gak kalo kamu tau itu?"
"Iya.. Kita sering bertengkar karena ini. Jujur gue belum siap untuk menghadapi ini karena ini sudah terlalu lama terjadi. Gue sedih banget hud.. Gue gak ingin semua ini hancur lebur.. Jika itu mungkin.. ahhh.. maksud gue.. ini cerita yang aneh kan hud??? Istri yang sukses, suami yang merasa sangat terancam sehingga dia bertindak mempunyai pacar diluar sana dan bagi dia itu terasa aman diluar sana. Dan gue berharap jo hanya khilaf aja. Tapi ternyata.. ahhh… Dia melakukannya berulang-ulang kali.."
"Sabar dulu babe, tenanglah babe..."

Hudi menenangkanku sesaat. Entah kenapa di dekat hudi aku terasa damai. Sungguh benar-benar damai hati ini.

"Tapi gue yakin dia masih mencintaiku.. Kita sudah melewati banyak hal, dan beberapa pasangan berhasil dan mampu bertahan dengan kejadian yang gue alami ini. Gue gak akan menyerah, gue kenal dia dan gue tahu dia tahu yang lebih baik. Gue ini hanya manusia biasa hud, mungkin saat ini gue sangat marah dengannya. Banyak hal yang terjadi pada kami dan itu berlangsung dengan cepat begitu saja."
"Aku gak tau harus berkata apa sama kamu saat ini, karena aku gak mengalami semuanya itu. Ya memang karena aku juga kan single. Tapi bagaimana pun juga I'm always on beside you babe. And everythings gonna be alright, percaya deh sama aku.."

Hudi menggenggam tanganku dengan erat, dan lagi-lagi hudi masih seperti dulu yang selalu setia mendengarkan keluh kesahku. Terasa nyaman, damai, tenang dan tentram.

Sahabatku, Kekasihku #1






No comments:

Post a Comment