Monday, March 9, 2020

Surat Untukmu


Hi Gie,

Bagaimana alammu disana?

Apakah surga itu indah?
Ku yakin surga itu indah dan damai, walau ku belum pernah mengunjunginya.

Tunggu aku nanti. Semoga kelak ku kan berjumpa denganmu..

Apakah ku kan menemuimu saat kau masih muda?
Atau kau yang sudah tua?
Entahlah, imajinasiku tentangmu semakin liar...

Jika kau masih hidup, pasti usiamu seumur almarhum ayahku. Tapi tak masalah, ku tetap akan mengagumimu.

Kekagumanku padamu hanya sebatas buku-buku, puisi-puisi dan artikel-artikel yang kau tuliskan di dunia ini.

Sepenggal kisahmu tentang alam semesta pun selalu abadi dipikiranku.

Semakin hari semakin ku tak bisa berhenti mengagumimu.

Ku sempat berjumpa dengan sahabat-sahabatmu dalam acara yang ku buat untuk 47 tahun mengenangmu. Acara yang sederhana bersama Tempo 16 Desember 2016 lalu, hanya nonton bareng film Gie karya Mira Lesmana dan Riri Riza, berdiskusi, dan peluncuran buku "Gie dan Surat-surat Tersembunyi", serta membacakan sedikit surat-suratmu yang kau berikan pada para sahabat yang dibacakan langsung oleh sahabat-sahabatmu.

Bersama Ibu Nurmala Kartini Pandjaitan Sjahrir, si manisnya Gie saat itu :D Doc. Pribadi

Sungguh sangat amat bahagianya ku saat itu bisa berjumpa bersama Mapala UI angkatanmu dan para sahabatmu.

Ku ingin menelusuri jejak langkahmu.
Ku suka apa yang kau tuliskan tentang alam semesta ini.
Mendaki gunung sampai ke puncaknya..

Bukan,
Aku bukan ingin menaklukan gunung-gunung itu.
Aku hanya ingin berdiri tepat di puncaknya, merenung, dan menatap semua yang indah alam semesta ini dari ketinggian.

Aku ingin berteriak sekeras-kerasnya dan mengatakan... .... ....
Aku kan meluapkan segala hati yang resah ini.

Dan berharap hatiku akan damai saat turun nanti.

Aku mencintai duniamu.
Dan selalu akan mencintai duniamu.

Tempatmu di surga Gie...........


Soe Hok Gie
17 Desember 1942
16 Desember 1969
Nobody knows the troubles,
I see nobody knows my sorrow.

No comments:

Post a Comment